SINJAI, Tindak.com -
Di tengah sunyi jalan berlubang dan debu yang menari di antara bebatuan, muncul tangan-tangan warga Bulukumba yang tak kenal lelah. Mereka datang bukan membawa mandat, tapi membawa hati , bergotong royong memperbaiki jalan penghubung Dua Kabupaten, Sinjai–
Bulukumba, tepatnya di Lingkungan Lembang Gogoso, Kelurahan Mannanti, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai.
Tanpa menunggu janji, tanpa menanti proyek, mereka menebar batu dengan penuh keyakinan, kalau bukan kami, siapa lagi?
Sebanyak 13 truk batu digerakkan, sembilan di antaranya berasal dari warga Bulukumba, sisanya bantuan sukarela dari masyarakat setempat.
"Ini murni inisiatif kami dan kesepakatan Bersama Warga Lembang gogoso, tujuannya agar jalan ini bisa lebih mudah dilalui oleh masyarakat,” ujar SE, salah satu inisiator kegiatan kepada Tindak.com, Senin (10/11/2025).
"Sementara pemerintah masih sibuk dengan rapat dan perencanaan, rakyat sudah bekerja. Di media sosial, warganet menyoroti ironi ini. Beberapa akun, seperti Dhedy Dear dan Yudhi , menulis keprihatinan sekaligus kekaguman atas aksi warga yang memperbaiki jalan di wilayah bukan tanggung jawabnya.
Namun, di antara pujian dan doa, muncul juga suara getir dari masyarakat.
"Pajak naik dua kali lipat, tapi jalan kewenangan kabupaten diperbaiki secara swadaya oleh warga Bulukumba,” tulis seorang pengguna Facebook dengan nada getir.
Jalan ini bukan sekadar aspal dan batu. Ia adalah nadi ekonomi yang menghubungkan kehidupan antara Sinjai dan Bulukumba, menuju Desa Tibona, Kecamatan Bulukumpa.
Di atas jalan inilah anak-anak bersekolah, petani menjual hasil panen, dan pedagang menggantungkan nafkah ,tapi sayang, nadi itu kerap dibiarkan terluka.
"Rakyat Sudah Turun Tangan Pemerintah Kapan?
Dikonfirmasi Melalui Daring, Alimuddin S.Sos,(Lurah Mannanti) Belum memberikan jawaban
M.S.Mattoreang
