Sinjai Tindak .Com-
Di bawah terik matahari Sinjai Borong, warga Dusun Coddong, Desa Bonto Katute, kembali berkumpul di ruas jalan yang rusak. Selasa (16/12/2025) memasuki hari ke -tiga warga coddong lakukan gotong royong, mereka semua bekerja, bukan atas perintah, bukan pula karena proyek, melainkan karena kebutuhan yang tak bisa lagi menunggu.
Jalan kabupaten sepanjang sekitar enam kilometer itu telah lama menjadi saksi keluhan warga. Lubang-lubang menganga, genangan air, dan permukaan yang hancur membuat aktivitas sehari-hari tersendat.
Di jalur inilah anak-anak berangkat sekolah, petani mengangkut hasil kebun, dan warga menggantungkan denyut ekonominya.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bonto Katute, Ukkas, menyebut kerja bakti ini lahir dari kesadaran bersama. Warga menyisihkan rezekinya sendiri,membeli semen dan pasir,untuk menambal jalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten.
"Ini bukan proyek, ini kepedulian. Kami bergerak karena jalan ini urat nadi kehidupan warga Desa ,ujar Ukkas di sela-sela kerja bakti.
Di lokasi tempat di mana masyarakat penuh dengan cucuran keringat, batas antara laki-laki dan perempuan seolah lenyap. Semua menyatu dalam gotong royong ,saling membantu mengaduk semen, menutup lubang, dan meratakan jalan. Tangan-tangan yang lelah bekerja dengan satu harapan sederhana,agar jalan ini kembali layak dilalui.
Namun, warga menyadari upaya ini hanya bersifat darurat. Tambalan semen tidak akan bertahan lama menghadapi hujan dan beban kendaraan. Swadaya ini adalah suara, bukan solusi akhir.
"Kami hanya menambal agar bisa dilewati. Perbaikan permanen tetap menjadi tanggung jawab pemerintah daerah ,tegas Ukkas.
Kerja bakti di Dusun Coddong bukan sekadar memperbaiki jalan. Ia adalah potret kepedulian warga terhadap ruang hidupnya, sekaligus pengingat bahwa ketika negara absen, masyarakat memilih berdiri bersama,dengan semen, keringat, dan harapan.
MSM