TINDAK, Pangandaran - Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat ketahanan pangan lokal, Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Poncolerang Kidul, kecamatan Parigi, kabupaten Pangandaran sukses realisasikan P3-TGAI tahun 2025 dengan hasil yang memuaskan sesuai ketentuan yang ada. Kegiatan pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi tersebut merupakan bagian dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang didanai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dengan anggaran sebesar Rp 195 juta.
Program P3-TGAI adalah salah satu program unggulan pemerintah pusat yang dirancang untuk mempercepat rehabilitasi dan peningkatan infrastruktur irigasi di tingkat desa. Dengan pendekatan padat karya tunai dan sistem swakelola, program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok petani, sebagai pelaksana utama kegiatan. Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan partisipatif yang menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan.
Ketua P3a Poncolerang kidul, Didi Rohendi yang didampingi bendahara Koswara,menyampaikan bahwa proyek ini memberikan dampak nyata bagi petani di wilayahnya. “Saluran irigasi yang sebelumnya rusak dan tertutup sedimentasi kini telah dibangun. Alhamdulillah air mengalir lebih lancar ke sawah-sawah warga, terutama menjelang musim tanam kedua tahun ini. Ini sangat membantu kami dalam menjaga jadwal tanam dan meningkatkan hasil produksi,” ujarnya saat ditemui di kediamannya Rabu (17/9/2025).
Lebih lanjut dikatakan Didi Rohendi, " Alhamdulillah saat ini pekerjaan pembangunan jaringan irigasi sudah mencapai 100 persen selesai sesuai target yang telah ditetapkan.emang kemarin ada sedikit kendala karena intensitas curah hujan,tapi Alhamdulillah pelaksanaan pekerjaan bisa berjalan lancar setelah cuaca mendukung lagi,” ungkapnya.
Pekerjaan fisik mencakup pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi primer dan sekunder, penguatan struktur dinding saluran menggunakan pasangan batu pasang dan pasir sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, penggalian dan pembersihan jalur air untuk memastikan distribusi air yang optimal ke lahan pertanian. Selain itu, proyek ini juga menyerap tenaga kerja lokal, memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar, dan memperkuat semangat gotong royong antar warga.
Ditempat terpisah Kepala Desa Bojong,Koko Kopandi Agus turut mengapresiasi pelaksanaan program ini. “Kami melihat semangat luar biasa dari para petani. Mereka tidak hanya bekerja, tetapi juga menjaga kualitas dan transparansi pelaksanaan. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal membangun harapan dan masa depan pertanian desa,” katanya.
Pembangunan peningkatan jaringan irigasi di dusun Sukasari diproyeksikan bisa mampu mengairi area pesawahan yang didusun tersebut yang sebelumnya mengalami kendala distribusi air. Dengan sistem irigasi yang lebih baik, para petani di Desa Bojong, Kecamatan Parigi, kabupaten Pangandaran diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam, mengurangi risiko gagal panen, dan memperbaiki efisiensi penggunaan air.
Keberhasilan P3a Poncolerang kidul dalam mengelola proyek ini menjadi bukti bahwa kelembagaan petani di tingkat desa mampu menjalankan program pembangunan secara mandiri, akuntabel, dan berorientasi pada hasil. Ini sekaligus menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Pangandaran untuk mengoptimalkan program serupa demi kemajuan sektor pertanian.
Ketua P3a Poncolerang kidul, Didi Rohendi berharap,"Kami atas nama petani di desa Bojong berharap untuk tahun depan bisa dapat lagi program ini karena di wilayah dusun Sukasari desa Bojong masih banyak saluran irigasi yang perlu perbaikan atau pembangunan karena masih ada sekitar 1100 meteran kurang lebih yang belum tersentuh sama sekali." Terangnya.
Didi Rohendi selaku P3a Poncolerang Kidul mengucapkan terimakasih, “Saya atas nama petani mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah terutama kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy melalui PPK OP 1 Mahmudi, ST., MT., atas terealisasinya P3TGAI sehingga para petani di wilayah desa Bojong bisa merasakan manfaatnya baik dari padat karya tunai terutama pengairan sawah yang awalnya tersendat sekarang jadi lancar setelah progres pelaksanaan pembangunan jaringan Irigasi ini. “Pungkasnya. (Tons)
