TINDAK, GARUT-- MERASA BUNTU TANPA ADA SOLUSI DARI PEMERINTAH, PENGRAJIN KULIT DI SUKAREGANG, DESA CIMUNCANG, KECAMATAN GARUT KOTA, KABUPAT EN GARUT, JAWA BARAT, MEMINTA KEPADA GUBERNUR DAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRABOWO SUBIANTO TURUN TANGAN.
BELUM ADANYA SOLUSI BAIK DARI BUPATI GARUT MAUPUN GUBERNUR JAWA BARAT DEDI MULYADI DALAM MENGATASI LIMBAH KULIT TERSEBUT, MEMAKSA SEJUMLAH PENGRAJIN MEMBUANG LIMBAH DI SALAH SATU LAHAN DIWILAYAH DESA CIMUNCANG, KECAMATAN GARUT KOTA.
PEMBUANGAN SAMPAH DARI LIMBAH KULIT YANG TANPA DILENGKAPI PROSEDUR PENGELOLAAN HINGGA PERIJINAN INI SONTAK MENUAI SOROTAN DARI BEBERAPA PIHAK, LANTARAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN MENGANCAM KESEHATAN MASYARAKAT HINGGA MENCEMARI LINGKUNGAN TERMASUK TANAH DAN AIR.
SEMENTARA, TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH KULIT SEMESTINYA MEMERLUKAN IJIN DAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP KARENA SAMPAH KULIT INI DIPREDIKSI MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ATAU B3.
BEBERAPA DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI SAMPAH KULIT DIANTARANYA IRITASI KULIT, GANGGUAN PERNAFASAN, GANGGUAN METABOLISME DAN KANKER.
SELAIN ITU, LIMBAH KULIT ALAMI JUGA BERDAMPAK BURUK BAGI LINGKUNGAN APABILA TIDAK DIOLAH SESUAI PROSEDUR KARENA MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA YANG DAPAT MENCEMARI AIR DAN TANAH SERTA MEMBAHAYAKAN KESEHATAN MANUSIA.
MENGINGAT BAHAYA YANG DITIMBULKAN, PENGELOLAAN LIMBAH KULIT ATAU B3 YANG TIDAK MENGANTONGI IJIN MAKA DAPAT DIKENAI SANGSI PIDANA PENJARA DAN DENDA.
SEMENTARA, SAAT DIKONFIRMASI TIM LIPUTAN MEDIA TINDAK KAMIS 26 JUNI 2025, KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GARUT, JUJUN JUANSYAH NURHAKIM, DENGAN TEGAS MENGATAKAN, HINGGA SAAT INI DI KABUPATEN GARUT JAWA BARAT BELUM MEMILIKI TEMPAT PENGELOLAAN LIMBAH KULIT B3.
UNTUK SAAT INI, PIHAKNYA SEDANG MELAKUKAN PENGKAJIAN TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN DIMUNGKINKAN AKAN KELUAR HASIL PADA AHIR TAHUN 2025.
TERKAIT TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH KULIT YANG BERADA DI DESA CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA, PIHAKNYA TELAH MELAKUKAN PENEGURAN KEPADA PEMILIK LAHAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PARA PELAKU USAHA PENGRAJIN KULIT.
APABILA ADA TEMPAT PENGELOLAAN LIMBAH KULIT DI KABUPATEN GARUT, JUJUN MEMASTIKAN BAHWA TEMPAT ITU BEROPERASI SECARA ILEGAL DAN DAPAT DIKENAKAN SANGSI PIDANA.
SEMENTARA, DARI PENGAKUAN SEJUMLAH PENGRAJIN, DUA NAMA MENCUAT YANG DIDUGA MERUPAKAN PEMILIK DUA TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH KULIT TERSEBUT YAKNI HAJI DAUD DAN HAJI IWAN.
SAAT DIKONFIRMASI, PENGUSAHA SEKALIGUS PEMILIK TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH KULIT DAUD SURYA MENGELUH, HINGGA SAAT INI PEMERINTAH BELUM MEMBERI SOLUSI TERKAIT LIMBAH KULIT.
DAUD MENGKRITISI, PEMERINTAH DIHARAP TIDAK HANYA MENYALAHKAN PARA PENGRAJIN MAUPUN PEMILIK LAHAN PEMBUANGAN LIMBAH KULIT SAJA, NAMUN SEMESTINYA MEMBERIKAN SOLUSI SUPAYA LIMBAH KULIT DAPAT DIOLAH SESUAI PROSEDUR YANG BERLAKU.
MESKI KONDISI INI TELAH SAMPAI PADA APARAT PENEGAK HUKUM BAHKAN POLDA JAWA BARAT TELAH MENDATANGI LOKASI TERSEBUT, NAMUN HINGGA KINI MASIH BELUM MEMBUAHKAN HASIL DAN MASIH BELUM ADA SOLUSI TENTANG KEBERADAAN LIMBAH KULIT DI SUKAREGANG.
LANTARAN BUPATI GARUT HINGGA GUBERNUR JAWA BARAT DEDI MULYADI BELUM ADA SOLUSI, DAUD SURYA BERHARAP, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRABOWO SUBIANTO UNTUK SEGERA TURUN TANGAN AGAR PERMASALAHAN LIMBAH KULIT SUKAREGANG SEGERA MENDAPAT SOLUSI.
SAAT DITANYA TENTANG PIHAK PIHAK YANG SERING MEMANFAATKAN KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH KULIT INI GUNA KEPENTINGAN PRIBADI, DAUD SURYA ENGGAN MENYEBUTKAN LANTARAN PIHAKNYA TIDAK MAU MEMOJOKKAN SALAH SATU INSTANSI.***
## ASEP BEDOG /L MANDA##
