JAKARTA, Tindak.com, -- Penjaga proyek Gedung BRI yang sedang dibangun oleh perusahaan plat Merah melalui Kementerian BUMN Inisial W melarang wartawan mengambil Dokumentasi foto di lokasi proyek tersebut. Rabu (28/5). Kemarin Siang.
Bahkan, W mengaku mantan Wartawan. Ia lantas melakukan pembungkaman terhadap keterbukaan informasi publik. Wartawan non aktif itu, saat ditemui bilang, dirinya pernah menjalankan profesi tersebut. "Saya juga mantan Wartawan," kata W yang kini bertugas sebagai Scurity Proyek Gedung BRI, di Jalan Persatuan Raya, Kota Sinjai.
Belum diketahui secara pasti mengapa pria yang mengaku Wartawan non aktif itu melarang wartawan mengambil Dokumentasi foto, namun yang pasti wartawan aktif segera melayangkan surat kepada Menteri BUMN, Erik Tohir melalui rekan Ketua salah satu lembaga kontrol sosial (Gerakan Intelektual Satu Komando).
"Saya baru saja berkunjung ke komisi yudisial, kebetulan ada urusan, sekaligus silaturahmi. Namun saya bersedia untuk antar surat tujuan BUMN" kata A. Jamaluddin.
Diketahui, sebelumnya, awak media Tindak.com sekaligus jaringan Majalah TARGET TUNTAS itu bertujuan melakukan konfirmasi kepada pihak pengelola proyek tersebut. Topik pertanyaan konfirmasi terkait pengakuan salah satu penambang pasir ilegal. Hanya saja pertanyaan konfirmasi belum diutarakan secara utuh, malahan sebaliknya ia ditipal dengan narasi pembungkaman oleh oknum scurity, inisial W [direkam].
Kendati demikian, saat dihubungi melalui sambungan daring Via WhatsApp hatsApp tepat pukul 15.00 WITA, Rabu. Pimpinan Cabang BRI Sinjai, H.M Dandy Wardana menjawab dengan tegas, dirinya sedang ada kegiatan Zoom. "Saya Masih Zoom (Giat pentin,-red)," tulisnya.
"Silahkan ke kantor temui pak Anca," kuncinya.
(Tim).
BACA JUGA: Pembina Wartawan Media Tindak
