-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Calon Bupati Terpilih Pilkada Serentak 2024

Calon Bupati Terpilih Pilkada Serentak 2024

Iklan

Israel dan Amerika Dua Negara Terkutuk Biangkerok Kerusuhan Dunia

Rabu, 25 Juni 2025, Rabu, Juni 25, 2025 WIB Last Updated 2025-06-25T12:38:04Z

  Oleh: Dudi Daudi pemerhati masalah Sosial Politik

Aksi kebiadaban regim Zionis Israel di kantong Palestina, Gaza, masih terus berlangsung. Genosida yang dilakukan Israel di Gaza yang didukung Amerika Serikat telah mengundang kecaman dunia Internasional. Aksi demonstrasi pun menggema diberbagai belahan dunia.


Sejak invasi Israel ke Gaza, korban tewas di Gaza sudah hampir 54 ribu jiwa, korban adalah perempuan dan anak anak. Bahkan menurut ahli sosiologi Israel, korban dari anak anak perempuan bisa mencapai 377 ribu jiwa. Belum lagi kehancuran kota Gaza dan bangunan infrastruktur akibat dirudal dan serangan udara Zionis.


Sementara mereka yang masih hidup harus menerima penderitaan dan kesengsaraan akibat blokade bantuan makanan dan bantuan medis obat obatan. Akibatnya warga Gaza menjadi kelaparan dan mati secara perlahan.


PBB sebagai wasit negara negara di dunia tidak bernyali dan tidak berwibawa, meski menyerukan seruan hentikan perang dan duduk di meja perundingan tidak digubris. Ironisnya negara negara Teluk seperti Bahrain, Qatar, Kuwait, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, diam tak berkutik seolah takut oleh serangan Israel dan Amerika beserta sekutu nya, apalagi sudah menjadi tempat parkir mesin perang Amerika di Timur Tengah.


Yang berani dan sudah terbukti melawan kebiadaban Israel adalah kelompok Houthi di Yaman, dan negri mulloh Iran. Terlepas dari sekte Syiah - Sunni yang menjadi perpecahan dikalangan umat Islam.


Perang Iran dengan Israel yang berlangsung selama 12 hari pasca serangan Israel ke pangkalan militer Iran dan nuklir Iran pada 13 Juni 2025, telah  menewaskan para Jenderal komandan IRGC (Komandan Pasukan Gerakan Revolusi Iran), sehingga menuai pembalasan besar besaran dari militer Iran. 


Serangan Israel ke pangkalan militer Iran dan fasilitas nuklir Iran, menurut para elite politik dan petinggi militer negeri Yahudi, sebagai hukuman untuk Iran yang dituduh memiliki reaktor nuklir untuk pengembangan kepentingan militer, dimana selama ini dituduhkan oleh sekutu setianya, Amerika Serikat, bahwa Iran memiliki reaktor nuklir Iran yang akan mengancam stabilitas kawasan dan keselamatan kepentingan Amerika Serikat dan Israel di Timur Tengah. Padahal ketua  Badan Tenaga Atom Internasional, Ahmad Baradei, sudah menyatakan bahwa Iran tidak terbukti memiliki nuklir untuk kepentingan militer nya, karena sudah meratifikasi perjanjian non proliferasi nuklir, energi nuklir Iran hanya untuk keperluan kesehatan dan pertanian.


Tindakan konyol Amerika Serikat pun terulang kembali seperti saat melakukan invasi ke Irak yang dituduh memiliki senjata pemusnah massal, ternyata tak terbukti sampai saat ini. Ditengah eskalasi konflik Israel dan Iran, Amerika Serikat mengirimkan pesawat siluman B2 yang membawa 23 ton rudal untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow. Serangan yang menuai kecaman dunia. Warga Amerika pun turun ke jalan melakukan demonstrasi mengutuk serangan Amerika ke Iran, bahkan menuntut presiden Amrik Donald Trump harus pergi dari USA.


Iran pun dikeroyok oleh Israel dan Amerika. Namun Iran yang sudah kehilangan kesabaran segera melancarkan serangan besar besaran dengan rudal balistik ke jantung kota Israel, Tel Aviv. Kota Tel Aviv dan Haifa pun hancur babak belur.


Kecamuk perang membara antara Israel- Iran dikhawatirkan akan memicu terjadinya perang dunia ke III. Amerika pun segera mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel pada Selasa 24 Juni 2024 dinihari. Gencatan senjata yang di mediasi oleh Qatar itu pun bisa membantu menarik napas lega Israel yang bertubi tubi dihajar rudal Shaheed, Fatah dan Sijil. Jika tidak ada gencatan senjata atas permohonan Amerika, Israel akan mengalami kehancuran total oleh serangan rudal rudal Iran yang lebih dahsyat daya hancurnya.


Amerika dan Israel Negara Terkutuk yang biadab

Amerika Serikat yang mentang mentang mempunyai hak veto di PBB, mengklaim sebagai pembela HAM dan pendekar demokrasi di dunia. Kenyataannya sebagai negara adidaya yang telah banyak membuat kerusakan di berbagai negara, terutama di benua Asia. Satu sisi berteriak menyerukan perdamaian satu sisi sebagai dalang dari aksi peperangan yang dipelihara untuk tujuan komersial penjualan senjata, sekaligus uji coba produk mesin perang nya.


Seperti pada Perang Rusia - Ukraina di Eropa yang tak lepas dari intervensi Amerika dan sekutunya yang tergabung dalam NATO, dimana intervensi AS hanya memperpanjang kerusakan di negara Ukraina. Dengan memasok senjata dan mesin perang seperti rudal anti udara HIMARS, Tank Abram, rudal Atamc, juga pesawat nirawak, semuanya tidak membuat Rusia kalah, justru sepertiga wilayah Ukraina sudah dibawah kendali Rusia, dengan kerusakan negara Ukraina yang tak terhingga.


Di Timur Tengah, USA sangat berambisi untuk mengukuhkan cengkeraman hegemoni nya terhadap negara negara di kawasan gurun pasir yang kaya minyak, seperti di Qatar, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Iraq, dan Suriah, dimana Amerika memiliki pangkalan militer yang siap tempur. Pada kenyataanya hanya negara Iran dibawah kepemimpinan para Mullah yang berani menentang kerakusan Negeri Paman Sam itu.


Kepentingan Amerika Serikat di Asia Barat dan Timur Tengah pada intinya untuk melindungi regim Zionis Israel dari aksi perlawanan Palestina dan umat Islam, dimana Israel sendiri berdiri di tanah Palestina atas prakarsa Amerika, Inggris dan Perancis. Dimana tujuan politik ekonomi nya, bahwa di jazirah Arab terkandung kekayaan energi minyak bumi yang melimpah yang sangat vital untuk industri negara nya.


Maka serangan Israel dan Amerika Serikat terhadap Iran adalah merupakan aksi nyata untuk menghancurkan Iran yang selama ini menjadi penghalang ambisi Israel dalam mewujudkan Israel Raya yang terbentang dari Yerusalem, terus ke gurun Sinai di Mesir, sampai dataran tinggi Golan di Libanon. Dimana itu merupakan cita cita mulia bangsa Yahudi untuk merebut Tanah yang telah dijanjikan dalam kitab suci nya bagi  Bani Israel. Ini sebuah agresi militer dari konspirasi jahat Israel-Amerika terhadap negeri mulloh.


Sesungguhnya perang Iran dan Israel kali ini merupakan puncak dari akumulasi kekecewaan, kebencian, dan dendam umat Islam atas kebiadaban Regim Zionis Israel di Palestina. Dimana tidak ada satu pun kekuatan yang menolong penderitaan umat Islam di Gaza yang ditindas dan dibantai secara brutal. Gaza yang terkapar, tertindas dan tersiksa hanya menjadi tontonan dilayar medsos. Hanya do'a dan keprihatinan yang mendalam dari umat Islam, tidak ada aksi nyata yang berani melawan Zionis Israel yang dibekingi Amerika, hanya gerakan intifada dan perlawanan yang mudah dipatahkan Israel.


Hanya Iran dan proxy nya yang berani memerangi kejahatan perang Israel. Baik Houthi di Yaman, Hamas di Palestina, atau Hizbulloh di Libanon. Seandainya saja umat Islam kompak dan bersatu dalam panji Al Islam, niscaya kaum kafir Yahudi dan Nasrani akan hancur, dan Negara Palestina akan berdiri secara berdaulat di dunia.


Dunia melihat dengan terang benderang, siapa penjahat perang sesungguhnya yang harus segera ditangkap, dan siapa sebenarnya yang melindungi penjahat perang kalau bukan Amerika!!. Jelas kedua negara ini merupakan perwujudan iblis yang merusak peradaban umat manusia di dunia, terkutuklah Zionis Israel dan Regim Amerika Serikat yang tiada henti membuat keonaran di kawasan Timur Tengah dan Asia. Mereka menyerang atas nama demokrasi, stabilitas regional, dan untuk perdamaian. Sayang nya dengan mengucurkan darah dan nyawa umat manusia yang tak sepaham dengan ideologi politik yang mereka anut,  "Satan Politik"


Merasa sebagai negara super power, dengan militer yang kuat, ekonomi yang stabil, dan menguasai tekhnologi, Amerika dibawah Presiden kontroversial Donald Trump, terus sibuk ikut campur urusan negara lain. Tidak tanggung tanggung AS mengadu domba warga negara lain seperti di Irak dan Libya yang dicap sebagai teroris. Pola yang sama akan diterapkan di Iran, tapi negara Iran bukanlah Irak yang sudah dipreteli atau Libya yang sudah diadu domba terlebih dahulu. 


Menyimak pergolakan di Timur Tengah, mau tidak mau ini adalah perang ideologi dan ambisi gila kekuasaan yang tengah dipertontonkan Israel dan Amerika beserta sekutu nya. Hanya satu kata yang bisa menandingi dan melawan kedzaliman mereka, Islam bersatu dari Merauke sampai Maroko, dan dari Magribi sampai Australi, tentunya dengan melepaskan istilah Syiah dan Sunni, untuk melawan kaum kafir harbi yang mau menghancurkan umat Islam dan peradaban manusia itu sendiri***DAD

Komentar

Tampilkan

  • Israel dan Amerika Dua Negara Terkutuk Biangkerok Kerusuhan Dunia
  • 0

Terkini