
TINDAK, KOTA BANDUNG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman berujar bahwa inovasi merupakan salah satu alat guna mengakselerasi tercapainya tujuan pembangunan.
"Kita tidak bisa melompat tanpa inovasi, kalau pakai cara-cara cara biasa ya _ngereyeuh nikreuh_ (lamban)," ucap Herman Suryatman, saat hadir secara daring pada Kick Off Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2025 dengan tema "Discovering Innovation, Create The Future", Rabu (28/5/2025).
Maka dari itu, Herman mendorong hadirnya inovasi yang membuat layanan terhadap masyarakat menjadi lebih mudah, efektif, efisien, dan murah.
Ia menegaskan pula agar ketika berbicara inovasi tak melulu memberlakukannya sebagai proyek sehingga malah menghabiskan banyak anggaran pemerintah. Apalagi APBD pemda provinsi maupun kabupaten/kota mempunyai keterbatasan.
"Jangan sampai _olok kejo_ (boros), kalau seperti itu bukan inovasi, masih biasa-biasa, _busines as usual_," ujarnya.
Sementara secara prinsip, suatu inovasi justru harus bersifat murah, mudah, efisien, dan efektif qgar manfaatnya dapat dirasakan langsung masyarakat.
"Silahkan munculkan inovasi canggih, tapi jangan sampai inovasi ujung-ujungnya duit. Kalau bisa inovasi itu tanpa APBD, tapi ada terobosan," kata Herman.
Ia pun menekankan inovasi tidak selalu berbasis teknologi informasi, namun juga bisa berbasis _social engineering_ atau rekayasa sosial.
"Misalnya dengan APBD, ada uang Rp1 miliar bangun jalan cuma dapat satu kilometer, tapi dengan rekayasa sosial, dengan jumlah uang satu miliar bisa sampai 10 kilometer karena di dalamnya ada partisipasi masyarakat, ada gotong royong, itu kan inovasi," tuturnya.
"Hari gini menggerakkan masyarakat kan tidak mudah, maka tolong dalami sejauh mana partisipasi masyarakat, pengusaha, dan tadi itu, yang penting ada terobosan," sambungnya.
Lebih lanjut, Herman juga berharap inovasi-inovasi yang hadir harus dapat memperbaiki angka-angka indikator makro pembangunan sehingga berdampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat dan mendorong percepatan terwujudnya Jawa Barat Istimewa.***dad
*HUMAS JABAR*
*Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar*
*Adi Komar*